Friday, October 31, 2014
ITRAHSUCI: SEJARAH MUBAHALAH SEPINTAS LALU (SIRI 2)
ITRAHSUCI: SEJARAH MUBAHALAH SEPINTAS LALU (SIRI 2): Pada tanggal 24 Dzulhijjah tahun kesepuluh Hijriah , Nabi Muhammad Saw melayangkan sebuah surat kepada kaum Nasrani Najran untuk menyeru me...
ITRAHSUCI: IMAM HUSSAIN AS MENJELANG TRAGEDI KARBALA (SIRI 1)...
ITRAHSUCI: IMAM HUSSAIN AS MENJELANG TRAGEDI KARBALA (SIRI 1)...: Al Husain putera Imam Ali as lahir di rumah turunnya para malaikat dan wahyu . Al Husain selalu bergerak menuju sesuai petunjuk Al ...
ITRAHSUCI: MEMUTAR FAKTA MAULA DALAM HADIS GHADIR KHUM
ITRAHSUCI: MEMUTAR FAKTA MAULA DALAM HADIS GHADIR KHUM: Sesungguhnya Hadis Ghadir KHUM sudah di ketahui umum akan kesahihannya. Maka pembenci Imam Ali as akan memutar segala fakta dan isi maks...
Wednesday, October 29, 2014
SYIAH YATIM KARBALA: Khawarij Itu ISIS
SYIAH YATIM KARBALA: Khawarij Itu ISIS: Tubuh Abdullah bin Khabab, sahabat Nabi itu diseret kemudian disiksa hingga tewas. Belum puas, Hubla istri Abdullah mengalami nasib lebih t...
Ulama Pemecah Belah Umat
Syeikh Wahabi, Agen Zionis Berjubah (terjemahan)
Posted by administrator www pada Maret 23, 2009
Assalamu’alaikum wr wbKarena banyaknya permintaan untuk terjemahan tulisan di bawah judul Syeikh Wahabi, Agen Zionis Berjubah maka Alhamdulillah saya punya kesempatan untuk menterjemahkannya dari bhs Inggris ke bhs Indonesia dan hasilnya (dengan segala keterbatasan saya) hari ini dapat saya upload. Mudah2an bisa membantu. Terimakasih.
wassalam
Administrator
Catatan Atas Fatwa Sesat al-Albani Tentang Palestina
Syeikh
Muhammad Nasiruddin al-Albani, yang dianggap oleh mayoritas Salafi
sebagai ulama terbesar mereka, telah mengeluarkan sebuah fatwa beberapa
tahun yang lalu yakni bahwa semua kaum muslim di Palestina, Libanon Selatan, dan Dataran Tinggi Golan
harus meninggalkan tanah/negeri mereka secara massal dan pergi ketempat
lain. Alasan dia (dan dia tetap memegangnya) bahwa setiap Negeri Muslim
yang diduduki/dijajah oleh orang Non-Muslim maka menjadi Negeri
Non-Muslim. Oleh karenanya setiap Muslim dilarang tinggal/menetap
disitu.
Ketika
beberapa orang menanyakan kepadanya, dengan terheran-heran, bahwa tidak
akan ada satu negarapun didunia yang mau menampung orang-orang/bangsa
Palestina, bahkan Saudi Arabia pun, dia mengatakan: “Mereka mungkin bisa
mencoba pergi ke Sudan, disana mereka mungkin akan ditampung.”
Sebagai
catatan, al-Albani ini adalah orang yang mengklaim dirinya sendiri
sebagai ulama. Banyak yang menantangnya untuk menunjukkan walau satu
saja ijazah yang diberikan kepadanya oleh sebarang gurunya (kalaupun dia
punya). Dia tidak pernah bisa menunjukkan/membuktikannya sampai
sekarang. Yang kelihatan pada al-Albani justru fatwa-fatwanya samasekali
tidak berdasar ilmu hadis, sementara para pengikutnya tetap
menganggapnya sebagai “Muhaddis Masa Kini”. Dia banyak mengeluarkan
fatwa dalam hampir semua ilmu-ilmu Islam. Al-Albani juga mengeluarkan
komentar atas buku aqidah “Al-Aqidah at-Tahawiyya”.
Berikut
ini adalah terjemahan dari salah satu tanggapan/sanggahan Syeikh Buti
terhadap al-Albani. Syeikh Buti adalah salah seorang ulama terkemuka
Syria: [Diambil dari buku "Strife in Islam" (Al-Jihad fil Islam: Kayfa
Nafhamuhu wa Kayfa Numarisuhu), by Dr. Muhammad Sa’id Ramadan al-Buti,
2nd edition, Dar Al-Fikr, Damascus, Syria, 1997.]
“Syeikh”
Nasiruddin al-Albani telah mengejutkan masyarakat, dalam beberapa bulan
terakhir ini, dengan fatwa sesatnya yang sangat jauh dari ajaran-ajaran
Syariat Islam dan sangat berlawanan/kontradiksi dengan pokok-pokok dan
hukum-hukum agama (Islam – penj).
Dia
menyatakan secara terbuka dan dihadapan semua saksi, bahwa semua Muslim
dan bangsa Palestina yang masih berada di tanah/negeri yang
diduduki/dijajah wajib meninggalkan seluruh negeri itu dan
menyerahkannya kepada kaum Yahudi, yang telah mengubahnya, setelah
mereka menjajahnya, menjadi sebuah Negeri Kafir.
Kalaulah
tidak dimuat dimedia massa dan tidak ada kaset rekaman suara al-Albani
yang mengatakan sendiri hal ini, maka sulit buat saya untuk
mempercayainya.
Ini
karena seorang santri yang paling awampun mengetahui apa yang terdapat
pada semua sumber Syariat Islam, bahwa sebuah Negeri Islam akan tetap,
secara sah, menjadi Negeri Islam sampai Hari Kebangkitan, tak peduli
apapun yang diperbuat oleh orang-orang kafir ataupun musuh terhadap
Negeri Islam tersebut. Dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk
memenuhi tanggungjawabnya dengan membersihkan/mengusir para agresor dari
negeri tersebut. Dan menurut Abu Hanifah yang mengemukakan kemungkinan
berubahnya Negeri Islam menjadi Negeri Kafir syaratnya adalah bahwa
tanda-tanda Islam telah disingkirkan/dihilangkan darinya dan diganti
dengan aturan-aturan kafir, bahwa tidak ada seorang muslim atau kafir
dzimmi pun yang masih tinggal disitu merasa aman dengan hukum Islam yang
murni/asli, dan bahwa negeri itu diberi batas sebagai
Negeri Kafir ataupun Negeri Perang. Dan kita tahu bahwa tidak satupun
syarat tersebut ada pada negeri yang sedang dijajah (Palestina – penj),
sebab tanda-tanda Islam secara terbuka masih tetap eksis disana, kaum
muslimin masih tetap bisa menikmati hukum-hukum Islam, dan tidak ada
batas tersendiri sebagai Negeri Kafir ataupun Negeri Perang dalam
Wilayah/Negeri Jajahan tersebut, saat ini.
Tetapi
syeikh (al-Albani), yang menganggap dirinya sebagai “Muhaddis Masa
Kini”, telah melanggar ijma’ sah ini, yang mana dia tidak punya
pengetahuan tentangnya. Lalu dia mengumumkan/memfatwakan tanpa
kesepakatan ummat bahwa Palestina telah berubah, yang tentu saja
menguntungkan Israel, menjadi Negeri Kafir dan Negeri Perang. Oleh
karena itu, sudah menjadi kewajiban semua muslim yang adalah pemilik dan
penduduknya untuk mengecam/menentangnya.
Misteri
apa yang ada dibalik diamnya si syeikh ini selama bertahun-tahun
sebelumnya sampai cahaya keimanan Intifadha muncul dijantung Tanah
Jajahan, dan gerakan perlawanan Hamas didirikan yang menimbulkan
fenomena teror dihati dan jiwa para penjajah, lalu tiba-tiba si syeikh
ingat akan hal ini dan kemudian menyadarinya bahwa inilah saat/waktunya
baginya untuk memfatwakannya secara eksplisit disemua media massa. Dan
baginya telah tibanya waktunya, yang karenanya dia mulai beraksi itu,
adalah dengan munculnya gerakan Intifadha yang bersama para pemilik sah
(rakyat – penj) Tanah Jajahan telah meraih segala kesuksesan yang tidak
diharapkannya, karena dengan demikian dia dapat membantu Israel keluar
dari segala kesulitan yang membelenggu mereka dan telah banyak menguras
sumberdaya mereka (Israel – penj).
Inikah
sesungguhnya waktunya bagi syeikh gadungan/pengkhianat ini untuk
memberitahukan kepada kita rahasia dibalik disimpannya fatwa tersebut
didadanya selama ini sampai kemudian dia munculkan sekarang?!. Dan,
tentang diamnya dia selama ini atas dosa kaum muslimin karena masih
tetap tinggal di Negeri Kafir hingga hari ini?!
Dan
sungguh kita bersyukur kepada Allah bahwa fatwa dia (al-Albani – penj)
yang batil tersebut telah gagal yang mana hal ini ditunjukkan dimana
rakyat Suriah, Aljazair, Mesir dan Libia hari-hari ini
justru meningkatkan jihad dinegeri mereka masing-masing untuk
membebaskan mereka dari belenggu kolonialisasi dan agresi para tiran.
Ataukah,
kaum muslimin dinegeri-negeri tersebut di atas wajib meninggalkan
negeri mereka, sebuah keuntungan bagi musuh mereka, karena negeri mereka
sekarang dikategorikan sebagai Negeri Kafir?! (bila
hal ini terjadi) Maka hari ini kita akan melihat bahwa para tiran dan
penjajah itu memang punya hak yang legal (untuk terus menjajah – penj).
Dan siapa yang tahu bahwa memang inilah yang lebih disukai/diinginkan
oleh syeikh gadungan/pengkhianat ini?!
[Yang
tersebut di atas adalah apa yang ditulis oleh Dr. Buti pada Edisi
Pertama dan diulangi pada Edisi Kedua dalam buku beliau. Berikut ini apa
yang beliau tambahkan pada Edisi Kedua]
Dan
sekarang saya katakan, tambahan beberapa kalimat pada Edisi Kedua ini
setelah kami menunggu si syeikh bakal menarik fatwa sesatnya tersebut,
karena kembali kepada kebenaran itu adalah suatu kemuliaan/keutamaan.
Tetapi dia tidak pernah melakukannya walaupun seluruh dunia muslim
menentangnya gara-gara fatwanya itu.
Juga,
ada segelintir pembaca yang menilai bahwa penyebutan
Gadungan/Pengkhianat (suspected) terhadap syeikh sebagai kurang tepat.
Tetapi sebutan itu diberikan kepada seseorang yang mengeluarkan suatu
fatwa dengan berkolaborasi dengan pihak asing. Jadi, penyebutan itu
tidak ekstrim tetapi sudah sesuai dengan realitas/kenyataan.
Catatan:
Menjadi jelas bagi kaum Muslim diseluruh penjuru dunia bahwa Nasiruddin
al-Albani jelas-jelas adalah seorang agen CIA dan bagian dari Tatanan
Dunia Baru Zionis.
lahirnya se ekor Kucing nyatanya ...
@ JANGAN cepat PERCAYA DGN BENTUK LAHIRnya SESEORANG dengan penampilan YG BAIK MANIS MULUT dan TUTUR KATANYA ....
Subscribe to:
Posts (Atom)