Tentang Saya
- Zharif Alimin
- Shah Alam, Selangor, Malaysia
- tanya pada hati nurani masing-masing, kerana hati nurani tidak pernah mampu untuk berbohong
Followers
Subscribe To
Posts
Comments
Blog Archive
-
▼
2010
(197)
-
▼
August
(29)
- Pandangan Professor Terhadap Al-Quran dan Bible
- Lady Gaga : Puppet Illuminati
- Kajian Teknologi Umat Terdahulu bhg. 2
- Illuminati dan Anjing-Anjing Mereka Dari Kalangan ...
- Segulung Ijazah Kewangan Yang Tidak Mempunyai Nila...
- Pelacur, Anjing Dan Kehidupan
- Freemansonry-Berawal Di Mesir Berakhir Di Palestin...
- 2 Bomb Kejam Zionis dan Amerika
- SATU MUHASABAH ; Kenapa Yahudi Bijak
- Ramadan: Antara Bulan dan Matahari
- Siapa Iran?
- The Arrivals part 13 (Gadis Berbaju Merah)
- The Arrivals part 12 (Menyuluh Kegelapan)
- Puasa dan Sains
- Kajian Teknologi Umat Terdahulu bhg. 1
- Negara Akan Bankrap Tetapi Yang Kaya Semakin Kaya?...
- The Arrivals part 11 (Sihir Lagu-Lagu)
- Freemansonry-Berawal Di Mesir Berakhir Di Palestin...
- Lakonannya begitu sempurna
- Anak-anak di Bawah Naungan Islam : Suatu Kebiasaan...
- Mengapa Saya Kata Pinjaman Rumah Perbankan Islam H...
- Poligami di Russia?
- Kepincangan Sistem Pendidikan
- Hukum, Sejarah, Hikmah & Rakaat Solat Sunat Tarawi...
- Jam Moden vs Jam Matahari
- Pakai Tudung, Walaupun Tidak Islam -Spencer Wall
- Cerita Wang (Sifat Zahir dan Batin) - Bahagian 2
- Cerita Wang (Rahsia Sebenar) - Bahagian 1
- Kesempurnaan ilusi Tuhan
-
▼
August
(29)
Artikel Popular Minggu Ini
Artikel Popular Bulan Ini
Artikel Popular Sepanjang Zaman
Oh!Belog.com
Aaron Aziz Dan Syamsul Yusof Bergaduh Di Facebook |
[Gambar]: Restoran Dalam Gua Di Itali =D |
Creative and Innovative Products |
Menunggang Kuda Belang Jinak |
Kajian Teknologi Umat Terdahulu bhg. 1
>> Sunday, August 22, 2010
Dua
epik India kuno berbahasa Sanskrit (Mahabarata dan Rama) membuatkan
kita tertanya-tanya akan kebenarannya yang hingga kini masih menjadi
peristiwa misteri bagi seluruh dunia.
Menurut ahli arkeologi zaman sekarang, di kota kuno Mohenjodaro (Pakistan) banyak ditemui rangka-rangka manusia yang berserakan, banyak petunjuk menandakan seolah mereka dilanda sebuah malapetaka yang sangat dahsyat secara tiba-tiba. Di kota itulah kisah epik peperangan Ramayana yang bersumber manuskrip-manuskrip ditemukan.
Menurut ahli arkeologi zaman sekarang, di kota kuno Mohenjodaro (Pakistan) banyak ditemui rangka-rangka manusia yang berserakan, banyak petunjuk menandakan seolah mereka dilanda sebuah malapetaka yang sangat dahsyat secara tiba-tiba. Di kota itulah kisah epik peperangan Ramayana yang bersumber manuskrip-manuskrip ditemukan.
Pada
rangka-rangka itu terdapat sisa-sisa radioaktif yang tinggi. Begitu
pula yang terjadi di kota kuno Kurusetra dan Harappa, kedua kota itu
meninggalkan kesan radioaktif yang sama halnya terjadi seperti di
Hiroshima dan Nagasaki. Banyak spekulasi menyatakan mengenai kemunculan
peristiwa ini, diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani
menyebutkan bahawa perang Mahabarata adalah merupakan perang NUKLEAR!!
Pada epik Mahabarata, perang Bharatayudha dibahagian pertama diterjemahkan seperti berikut ini:
“Arjuna yang gagah berani, duduk di dalam Vimana* dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa* yang sekali tembak dapat menghanguskan seluruh wilayah musuh. Seperti hujan lebat yang kencang, mengepung musuh dengan kekuatannya yang sangat dahsyat.”
“Dalam sekejap mata, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk diatas wilayah Pandawa; angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup disertai dengan debu pasir, burung-burung menjadi panik, seolah-olah langit runtuh, dan bumi merekah.”
“Matahari seakan bergoyang di angkasa, panas membara mengerikan yang dilepaskan senjata ini membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang di kawasan darat yang luas, binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan, udang dan lain-lain semuanya mati.”
“Saat Gendewa meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat pasukan musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus.”
Pada epik Mahabarata, perang Bharatayudha dibahagian pertama diterjemahkan seperti berikut ini:
“Arjuna yang gagah berani, duduk di dalam Vimana* dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa* yang sekali tembak dapat menghanguskan seluruh wilayah musuh. Seperti hujan lebat yang kencang, mengepung musuh dengan kekuatannya yang sangat dahsyat.”
“Dalam sekejap mata, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk diatas wilayah Pandawa; angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup disertai dengan debu pasir, burung-burung menjadi panik, seolah-olah langit runtuh, dan bumi merekah.”
“Matahari seakan bergoyang di angkasa, panas membara mengerikan yang dilepaskan senjata ini membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang di kawasan darat yang luas, binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan, udang dan lain-lain semuanya mati.”
“Saat Gendewa meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat pasukan musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus.”
Gambaran pada Ramayana dinyatakan sebagai berikut :
“Pasukan Alengka menaiki kenderaan yang laju, meluncurkan sebuah rudal (mungkin sejenis peluru berpandu) yang ditujukan ke kota musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah.”
“Mayat terbakar sehingga tidak mampu dibezakan lagi. rambut dan kuku terbakar mengelupas, perkakas tanah liat retak, burung-burung yang berterbangan dibakar oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para pasukan terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.”
PENELITIAN PARA AHLI ARKEOLOGI
Sebelum 4000 tahun SM, kita telah mengelaskan ia sebagai zaman pra sejarah manakala peradaban Sumeria dianggap sebagai peradaban tertua didunia. Selama ini terdapat berbagai perbincangan, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahawa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria dan kini diperkukuhkan lagi dengan bukti bertulis melalui percakapan Plato tentang sebuah perbualan Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis. Naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha. Dinasti Rama kuno, bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Piramid Mesir mahupun Amerika Selatan.
Perhatian tertumpu kepada sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklear lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur dianggarkan berkembang dan mengalami saat keemasan di antara tahun 30000 SM sehingga 15000 SM.
Wilayah Atlantis bermula dari lautan Mediteranian hingga ke Pergunungan Andes di seberang Lautan Atlantis manakala Dinasti Rama berkuasa di bahagian Utara India-Pakistan-Tibet hinggalah ke Asia Tengah.
“Pasukan Alengka menaiki kenderaan yang laju, meluncurkan sebuah rudal (mungkin sejenis peluru berpandu) yang ditujukan ke kota musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah.”
“Mayat terbakar sehingga tidak mampu dibezakan lagi. rambut dan kuku terbakar mengelupas, perkakas tanah liat retak, burung-burung yang berterbangan dibakar oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para pasukan terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.”
PENELITIAN PARA AHLI ARKEOLOGI
Sebelum 4000 tahun SM, kita telah mengelaskan ia sebagai zaman pra sejarah manakala peradaban Sumeria dianggap sebagai peradaban tertua didunia. Selama ini terdapat berbagai perbincangan, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahawa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria dan kini diperkukuhkan lagi dengan bukti bertulis melalui percakapan Plato tentang sebuah perbualan Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis. Naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha. Dinasti Rama kuno, bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Piramid Mesir mahupun Amerika Selatan.
Perhatian tertumpu kepada sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklear lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur dianggarkan berkembang dan mengalami saat keemasan di antara tahun 30000 SM sehingga 15000 SM.
Wilayah Atlantis bermula dari lautan Mediteranian hingga ke Pergunungan Andes di seberang Lautan Atlantis manakala Dinasti Rama berkuasa di bahagian Utara India-Pakistan-Tibet hinggalah ke Asia Tengah.
Peninggalan
Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan)
sehingga kini masih belum dapat diterjemahkan dan para ahli arkeologi
menjangkakan peradaban itu adalah jauh lebih tua dari peradaban tertua
yang selama ini diyakini oleh semua manusia (4000 BC).
Beberapa naskah Wedha dan Jain yang diantara lain menceritakan mengenai Ramayana dan Mahabharata, ini ternyata memuatkan bukti sejarah mahupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan memiliki tujuh kota utama 'Seven Rishi City' yang salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Penulis mengulangi, di dalam suatu babak kitab Mahabarata ada mengesahkan bahawa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda menyerupai kapal terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang menyerupai rudal/roket yang dapat menimbulkan musibah sekaligus melepaskan nyalaan api yang terang di atas wilayah musuh, lalu bumi bergegar, asap tebal naik tinggi diawanan, dalam beberapa ketika akibat kekuatan ledakan senjata itu maka ia telah menghancurkan dan menghanguskan semua benda serta objek yang ada disitu.
Sehingga kini jawapan yang masih belum ditemukan, senjata apakah yang sebenarnya digunakan oleh Arjuna dengan Weimana-nya itu?
Hasil kajian dan penelitian yang dilakukan di tepi Sungai Gangga, india. Para arkeologi menemukan banyak sekali sisa-sisa dan puing-puing yang telah bertukar menjadi batuan hangus di atas hulu sungai. Batuan yang besar pada runtuhan ini dilekatkan menjadi satu, permukaannya menonjol dan cengkung tidak merata. Jika ingin meleburkan batuan tersebut, suhu yang paling rendah diperlukan adalah sekitar 1800 darjah celsius. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklear sahaja yang mampu mencapai suhu sedemikian.
Di dalam hutan primitif di sekitar pendalaman India, kebanyakan ahli arkeologi telah menjumpai lebih banyak runtuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh membentuk hablur seperti kristal, licin berkaca, lapisan luar perabot rumah yang terbuat dari batuan di dalam bangunan juga kelihatan seolah-olah seperti kaca. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah menemukan runtuhan perang nuklear prasejarah. Batu kaca pada runtuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan ujian senjata nuklear.
Beberapa naskah Wedha dan Jain yang diantara lain menceritakan mengenai Ramayana dan Mahabharata, ini ternyata memuatkan bukti sejarah mahupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan memiliki tujuh kota utama 'Seven Rishi City' yang salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Penulis mengulangi, di dalam suatu babak kitab Mahabarata ada mengesahkan bahawa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda menyerupai kapal terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang menyerupai rudal/roket yang dapat menimbulkan musibah sekaligus melepaskan nyalaan api yang terang di atas wilayah musuh, lalu bumi bergegar, asap tebal naik tinggi diawanan, dalam beberapa ketika akibat kekuatan ledakan senjata itu maka ia telah menghancurkan dan menghanguskan semua benda serta objek yang ada disitu.
Sehingga kini jawapan yang masih belum ditemukan, senjata apakah yang sebenarnya digunakan oleh Arjuna dengan Weimana-nya itu?
Hasil kajian dan penelitian yang dilakukan di tepi Sungai Gangga, india. Para arkeologi menemukan banyak sekali sisa-sisa dan puing-puing yang telah bertukar menjadi batuan hangus di atas hulu sungai. Batuan yang besar pada runtuhan ini dilekatkan menjadi satu, permukaannya menonjol dan cengkung tidak merata. Jika ingin meleburkan batuan tersebut, suhu yang paling rendah diperlukan adalah sekitar 1800 darjah celsius. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklear sahaja yang mampu mencapai suhu sedemikian.
Di dalam hutan primitif di sekitar pendalaman India, kebanyakan ahli arkeologi telah menjumpai lebih banyak runtuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh membentuk hablur seperti kristal, licin berkaca, lapisan luar perabot rumah yang terbuat dari batuan di dalam bangunan juga kelihatan seolah-olah seperti kaca. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah menemukan runtuhan perang nuklear prasejarah. Batu kaca pada runtuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan ujian senjata nuklear.
Dari
berbagai sumber yang saya pelajari, secara umumnya dapat saya gambarkan
mengenai pelbagai teori dan penelitian mengenai subjek ini dan telah
memberikan beberapa bahan kajian yang menarik. Antara lain adalah :
# Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami saat keemasan (Golden Age) sekitar tahun 30000-15000 BC.
# Keduanya telah menguasai teknologi nuclear.
# Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami saat keemasan (Golden Age) sekitar tahun 30000-15000 BC.
# Keduanya telah menguasai teknologi nuclear.
#
Keduanya telah memiliki teknologi persenjataan dan aeronautical yang
canggih dengan memiliki pesawat yang berkemampuan dan berbentuk seperti
UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut di dalam Vimana (Rama)
dan Valakri (Atlantis).
# Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), bersesuaian dengan naskah Plato.
# Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi's City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kotanya yang dapat ditemui sehingga kini adalah Mohenjo-Daro.
# Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan kemusnahan dala menggunakan senjata nuklear.
# Ahli Arkeologi berjaya menemukan puing-puing mahupun sisa-sisa tengkorak manusia di Mohenjo-Daro yang mengandungi kandungan radio-aktif yang hanya terdapat apabila terhasilnya ledakan Thermonuklear skala besar.
# Dalam sebuah epik mengenai Mahabharata, menceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur missal yang kesannya menyerupai kemusnahan senjata nuklear pada masa kini.
# Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara terang dan lengkap menggambarkan bentuk dari 'peralatan terbang' yang disebut 'Vimana' yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini.
Kesimpulananya segala penyelidikan yang dilakukan menyatakan bahawa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklear. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklear yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif sehingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
# Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi's City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kotanya yang dapat ditemui sehingga kini adalah Mohenjo-Daro.
# Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan kemusnahan dala menggunakan senjata nuklear.
# Ahli Arkeologi berjaya menemukan puing-puing mahupun sisa-sisa tengkorak manusia di Mohenjo-Daro yang mengandungi kandungan radio-aktif yang hanya terdapat apabila terhasilnya ledakan Thermonuklear skala besar.
# Dalam sebuah epik mengenai Mahabharata, menceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur missal yang kesannya menyerupai kemusnahan senjata nuklear pada masa kini.
# Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara terang dan lengkap menggambarkan bentuk dari 'peralatan terbang' yang disebut 'Vimana' yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini.
Kesimpulananya segala penyelidikan yang dilakukan menyatakan bahawa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklear. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklear yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif sehingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Pada
tahun 1972 terdapat sebuah penemuan luar biasa yang akan memperkukuhkan
lagi kajian wujudnya peradaban masa lalu yang telah melalui era
pengunaan nuklear dengan penemuan loji Reaktor Nuklear yang berusia dua
juta tahun di Oklo sekitar Republik Gabon. Pada tahun yang sama sebuah
perusahaan (Perancis) yang mengimport bahan uranium dari Oklo di
Republik Gabon, Afrika untuk diproses. Mereka terkejut dengan penemuan
bahawa bahan uranium yang diimport ternyata sudah diproses dan digunakan
sebelum ini serta kandungan uraniumnya dengan bahan buangan reaktor
nuklear hampir sama. Penemuan ini berhasil menarik para ilmuwan untuk
datang ke Oklo bagi suatu penelitian, dari hasil kajian menunjukkan
adanya sebuah reaktor nuklear berskala besar pada masa prasejarah,
dengan kapasiti kurang lebih 500 ton bahan uranium di enam wilayah,
dijangkakan ia dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Loji
nuklear tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk
akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya.
Kejutan demi kejutan ditemui dan yang paling mengejutkan apabila sisa buangan reactor nuclear yang dibuang tidak tersebar luas, kesan radioa aktifnya lebih kurang sekitar 40 meter dari kawasan buangan sisa nuclear, jika kita lihat teknologi pemusnahan sisa reactor nuclear ini jauh lebih hebat berbanding sekarang dan ketika ini kita sibuk membincangkan menangani isu pembuangan sisa nuclear . Ternyata mereka telah maju dan lebih maju dari kita dalam teknologi nuclear dan mengatasi sisa pembuangan loji reactor nuclear . Mereka memanfaatkan alam sekitar dengan sebaik mungkin tanpa berlaku pencemaran dari sisa nuclear yang telah digunakan.
Kejutan demi kejutan ditemui dan yang paling mengejutkan apabila sisa buangan reactor nuclear yang dibuang tidak tersebar luas, kesan radioa aktifnya lebih kurang sekitar 40 meter dari kawasan buangan sisa nuclear, jika kita lihat teknologi pemusnahan sisa reactor nuclear ini jauh lebih hebat berbanding sekarang dan ketika ini kita sibuk membincangkan menangani isu pembuangan sisa nuclear . Ternyata mereka telah maju dan lebih maju dari kita dalam teknologi nuclear dan mengatasi sisa pembuangan loji reactor nuclear . Mereka memanfaatkan alam sekitar dengan sebaik mungkin tanpa berlaku pencemaran dari sisa nuclear yang telah digunakan.
Loji
uranium di Oklo telah pun dibangunkan kira-kira dua juta tahun yang
lalu, setelah terdapat bukti dari pada data geologi reactor nuclear
kemudian telah pun dibangunkan. Hasil kajian para pengkaji mereka
sebulat suara mengakui bahawa ini adalah sebuah reactor nuclear kuno,
yang akan mengubah cara pengunaan bahan nuklear selama ini, secara tidak
langsung ia telah pun memberikan kita cara bagaimana untuk mengatasi
sisa pembuangan nuclear. Ia juga telah menghambat para ilmuan untuk
lebih serius dalam mempelajari peradaban prasejarah, dengan kata lain
sejak zaman pra sejarah mereka telah maju didalam pembangunan dan
teknologi nuclear.
Seperti
yang kita sedia maklum, penguasaan teknologi atom oleh manusia selepas
zaman pra sejarah masih lagi baru, ianya sekitar beberapa puluh tahun
yang lalu. Tetepi dengan adanya penemuan ini fakta itu tidak tetap dan
sekaligus menerangkan bahwa pada dua juta tahun yang lampau manusia
sudah pun memiliki sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita
kini, serta lebih maju di dalam cara penggunaan dan pengolahannya. Hal
yang patut membuat kita merenung sedalam-dalamnya ialah mengapa manusia
zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak dapat
mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tinggal hanyalah
sedikit kesan lalu. Maka bagaimanakah kita harus meniliti kesemua
penemuan ini?
Permulaan sebelum dua juta tahun yang lalu hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini telah terdapat peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang menuju ke binasaan?. Jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah tentu kita tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahawa mengapa tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih lagi untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulangi kemusnahan beberapa peradaban yang lalu?. Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini hampir serupa dan mungkin mereka lebih maju dari pada kita? Semua masalah ini patut kita renungkan sedalam-dalamnya.
Permulaan sebelum dua juta tahun yang lalu hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini telah terdapat peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang menuju ke binasaan?. Jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah tentu kita tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahawa mengapa tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih lagi untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulangi kemusnahan beberapa peradaban yang lalu?. Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini hampir serupa dan mungkin mereka lebih maju dari pada kita? Semua masalah ini patut kita renungkan sedalam-dalamnya.
No comments:
Post a Comment